Rabu, 31 Oktober 2018

Perkembangan Nasionalisme Dari Jaman Dahulu

Perkembangan Nasionalisme - Revolusi Industri yang memberi dampak pada perekonomian, terutamanya di lokasi Eropa sudah menggerakkan negaranegara Barat untuk lakukan penelusuran samudera. Penelusuran ini mempunyai tujuan untuk mencari daerah yang akan jadikan jajahan.

Di beberapa daerah yang sudah sukses dikuasai, beberapa penjelajah lakukan eksploitasi besarbesaran pada sumber daya alam serta pasarkan hasil industri dari negaranya. Pada awal kehadirannya, beberapa penjelajah yang temukan daerah baru serta datang di satu tempat, mengenalkan dianya menjadi pedagang. Mereka lakukan hubungan perdagangan dengan masyarakat pribumi, bahkan juga diantara mereka ada juga yang membangun pemukiman (koloni).

Kolonialisme adalah satu skema di mana satu negara menindas atau kuasai sumber daya serta rakyat negara lainnya akan tetapi masih terkait dengan negara asal, Arti ini menunjukkan pada himpunan kepercayaan yang digunakan untuk memperomosikan skema ini, terpenting keyakinan pada kepribadian pengkoloni lebih hebat daripada yang dikolonikan.

Negara kolonilasme pertama adalah Spanyol serta Inggris. Pendukungnya memiliki pendapat jika hukum kolonial bisa menguntungkan negara yang dikolonialkan dengan memajukan infrastruktur ekonomi dan politik yang begitu di perlukan untuk memodernisasikan serta demokrasi. Mereka memberikan ke beas koloni yaitu Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia, Hongkong serta Singapura untuk contoh sukses pasca-kolonialisme.

Pada perubahan setelah itu, tiada diakui oleh masyarakat pribumi daerah itu oleh mereka dipandang seperti daerah kepunyaannya. Dengan bebas mereka mengeksplorasi serta mengeksploitasi kekayaan yang berada di daerah baru itu. Dalam skema politik, pendudukan, serta perebutan satu daerah oleh Negara lainnya dimaksud penjajahan atau arti populernya dimaksud kolonialisme.

Proses kolonialisme yang tetap dikaitkan dengan imperialisme yang berlangsung di sejumlah lokasi, seperti di Asia, Afrika, serta Amerika dipelopori oleh Inggris, lalu disusul oleh Portugis serta Spanyol, Belanda, Inggris, serta Prancis. Beberapa negara itu mengirim beberapa penjelajahnya untuk melalui samudera serta mencari jalan ke arah ke Dunia Timur yang populer itu.

Perubahan Kolonialisme Di Indonesia

Revolusi Industri memberi dampak pada perekonomian, terutamanya di lokasi Eropa sudah menggerakkan beberapa negara Barat sudah lakukan penelusuran samudera. Penelusuran ini untuk mencari daerah yang akan jadikan jajahan.

Di beberapa tempat yang telah sukses dikuasai, beberapa penjelajah lakukan eksploitasi besarbesaran pada sumber daya alam serta pasarkan hasil industri dari negaranya. Di awalnya kehadirannya, beberapa penjelajah yang temukan daerah baru serta datang di satu tempat, mengenalkan dianya menjadi pedagang. Mereka lakukan hubungan perdagangan dengan masyarakat pribumi, bahkan juga diantara mereka ada juga yang membangun pemukiman (koloni).

VOC (Belanda)

Karenanya ada kesuksesan yang dicapai oleh beberapa penjelajah Portugis serta Spanyol jadi beberapa negara Eropa yang lain berusaha untuk hadir ke Dunia Timur, terutamanya Indonesia. Pada kurun waktu selanjutnya, Belanda mulai membuat penelusuran samudera. Perihal ini didorong oleh ditutupnya Lisabon oleh Spanyol buat kapal-kapal Belanda. Seperti kita kenali jika sebelum peristiwa itu, Belanda telah terlatih terkait dagang dengan Portugis melalui Lisabon serta dari Lisabon beberapa barang dialirkan oleh Belanda ke negeri-negeri Eropa yang lain. Sebab saat perang 80 tahun pada Belanda dengan Spanyol jadi Belanda tidak bisa kembali beli rempahrempah di Lisabon yang telah dikuasai Spanyol. Dengan begitu, keadaan itu sudah mengakibatkan Belanda berupaya untuk hadir sendiri ke kepulauan rempah-rempah, yakni Indonesia.

Inggris
Sebelum Kesepakatan Tuntang (1811), sebetulnya Inggris sudah hadir ke Indonesia. Perhatian atas Indonesia diawali pada saat penjelajah F. Drake berkunjung di Ternate pada tahun 1579. Setelah itu, ekspedisi yang lain diantar di akhir era ke-16 lewat kongsi dagang yang dinamakan East Indies Company (EIC). EIC ini mengemban misi untuk membuat jalinan dagang dengan Indonesia. Pada tahun 1602, armada Inggris sampai di Banten serta sukses membangun loji disana. Pada tahun 1604, Inggris membuat perdagangan dengan Ambon serta Banda, tahun 1609 membangun pos di Sukadana (Kalimantan), tahun 1613 berdagang dengan Makassar, serta pada tahun 1614 membangun loji di Batavia. Dalam usaha perdagangan itu, Inggris mendapatkan perlawanan kuat dari Belanda. Belanda tidak segan-segan memakai kekerasan untuk mengusir Inggris dari Indonesia. Sesudah berlangsung momen Ambon Massacre, EIC mengundurkan diri dari Indonesia serta mengarahkan perhatiannya ke daerah yang lain di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, serta Brunei sampai mendapatkan keberhasilan. Inggris kembali berkuasa di Indonesia lewat keberhasilannya memenangi kesepakatan Tuntang pada tahun 1811. Saat lima tahun (1811-1816), Inggris memegang pemerintahan serta kekuasaannya di Indonesia.

Pemerintahan Hindia Belanda

Pemerintahan Hindia-Belanda isi kekuasaannya dengan menjalankan beberapa kebijaksanaan yang pada intinya melanjutkan kebijaksanaan yang sudah diaplikasikan Raffles dalam kurun waktu awal mulanya. Saat periode pada tahun 1816 serta 1830, Pemerintah Hindia Belanda ditempatkan pada munculnya beberapa peperangan di sejumlah daerah, seperti Perang Padri serta Perang Jawa. Peperangan itu adalah peperangan yang besar serta mengonsumsi cost yang banyak. Bahkan juga, mengakibatkan Pemerintah Hindia-Belanda alami kesusahan keuangan. Hasil sewa tanah yang sampai kini digerakkan tidak bisa menutupi keadaan keuangan yang ada. Oleh karenanya, Pemerintah Hindia-
Belanda dibawah Gubernur Jenderal Van den Bosch selekasnya menetapkan skema baru yang dimaksud skema tanam paksa (Cultuur Stelsel). Ciri penting skema tanam paksa ini ialah kewajiban buat rakyat untuk membayar pajak berbentuk hasil pertanian (innatura), terutamanya kopi, tebu, serta nila. Hasil pajak itu setelah itu di kirim ke negeri Belanda.

Masuknya Kolonialisme Di Indonesia
Riwayat perubahan kolonialisme bermula daat Vasco da Gama yang datang dari portugis berlayar ke India pada tahun 1498. Bermula dari penelusuran jalan ke Timur untuk mencari sumber rempah-rempah perlombaan dalam mencari tanah jajahan diawali. Kuasa Barat Portugis dan Spanyol lalu dibarengi Inggris serta Belanda untuk berlomba dalam mencari daerah penghasil rempah-rempah dan untuk berupaya menguasainya.

Sebelumnya penguasan lokasi untuk kebutuhan ekonomi serta pada akhirnya berubah jadi penguasa/penjajah politik yakni terlibat untuk mengakhiri pertikaian, perang antar saudara, dan lain-lain. Perihal ini karena kuasa kolonial itu ingin mengawasi kebutuhan mereka seperti pergagangan daripada pergolakan politik lokal yang bisa menggangu kelancaran perdagangan mereka. Kolonilisme berkembang begitu cepat setelah perang dunia I.

Waktu Kolonialisme
Kolonilasme adalah peningkatan kekuasaan satu negara atas lokasi serta manusia di luar batas satu negara, untuk lakukan dominasi ekonomi dari sumber daya, pasar lokasi serta tenaga kerja itu. Arti ini ke arah pada himpunan kepercayaan yang digunakan untuk melegitimasikan skema ini, khususnya kerpercayaan jika kepribadian dari pengkoloni lebih hebat daripada yang dikolonikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar